Sebuah syair tempo doeloe mengatakan :
“Wanita dijajah pria sejak dulu.... Dijadikan perhiasan sangkar madu.... Namun adakala pria tak berdaya.... Tekuk lutut... di sudut kerling wanita”Lagu tersebut berkesan bahwa wanita itu adalah mahluk yang lemah, yang hanya enak dipandang karena dia lemah lembut dan cantik.
Masihkah di jaman modern ini wanita dianggap seperti itu?

Emang sich sebagian besar kaum hawa mempunyai sifat sensitife yang lebih dari pria. Tenaga qt juga tak sekuat pria. Tapi yang kuat bukan berarti dialah yang terkuat.

Di dunia yang sekeras ini, dibutuhkan wanita yang kuat. Wanita yang kuat tidak harus seorang wanita karir yang tangguh dalam menghadapi dunia kerja. Ibu rumah tangga yang membawa keluarganya ke puncak keberhasilan dan mampu membuat rumahnya sebagai surga dunia juga bisa disebut wanita kuat. Istri yang mampu menjadi partner terbaik seorang suami dalam mengarungi lautan pernikahan.

Imagine, Wahai kaum bapak....! Ketika kalian pulang kerja dan istri kalian tak ada di rumah, apa yang kalian lakukan? Bandingkan dengan ketika kalian pulang kerja, dan istri telah menunggu dengan hidangan spesial untuk makan malam.

’R u thinking women is weak?

Yang jelas, wanita itu memiliki hati yang lembut. Tapi bukan berarti lemah. Seorang wanita bisa dengan lemah lembut mengalahkan kekerasan hati seorang pria hanya dengan mengucapkan kata-kata manis dan penuh kasih sayang. Sekeras-kerasnya batu, pasti akan lapuk karena tetesan air.