Dalam suatu pengajian seorang ibu bertanya "Al-Qur'an menceritakan tentang bidadari sebagai balasan bagi para penghuni Surga. Itu kan untuk kaum laki-laki, bagaimana dengan kami sebagai istri? Apakah bidadari akan menggantikan kami sebagai pendamping suami-suami kami jika masuk Surga?"
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita bisa menyimak kisah dari Hasan :
Seorang wanita tua datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, " Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah SWT agar memasukkan aku ke Surga.' Beliau bersabda, 'Hai Ummu Fulan, sesungguhnya wanita tua tidak masuk Surga'
Al-Hasan berkata, 'Dia berpaling sambil menangis'
Rasulullah SAW bersabda 'Sampaikan kepadanya bahwa dia tidak akan masuk surga dalam keadaan tua, karena Allah SWT berfirman, 'Sesungguhnya Kami menciptakan mereka dengan langsung. Dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya. (Al-Waqi'ah :35-37)
Terkait dengan ayat"... penuh cinta lagi sebaya umurnya" (Al-Waqi'ah 37), Ummu Salamah menanyakan kepada Rasulullah SAW, maka beliau menjawab, "Mereka adalah wanita-wanita yang meninggal di dunia dalam usia lanjut dengan mata rabun dan rambut beruban. Demikianlah allah SWT menjadikan mereka ketika mereka telah mengetahui. Lalu, Allah SWT menjadikan mereka gadis-gadis yang penuh dengan cinta, gairah, penuh kasih, dan umurnya sebaya.
Ummul Mukminin tersebut kemudian bertanya "ya Rasul... antara wanita dunia dan bidadari, siapakah yang lebih utama?"
Rasul menjawab..."Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari, seperti kelebihan suatu yang tampak atas sesuatu yang tidak bisa dilihat."
Ummu Salamah bertanya lagi,"Mengapa wanita-wanita dunia lebih utama dari bidadari?"
Beliau menjawab, "Karena shalat mereka, puasa mereka dan ibadah mereka kepada Allah. Dia menyematkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka berbalut kain sutera, kulitnya putih bersih, busananya berwarna hijau, perhiasannya kekuningan, sanggulnya permata, dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, 'Kami hidup abadi dan tidak mati. Kami lemah lembut dan tidak terlintas sifat buruk sama sekali. Kami selalu mendampingi dan tidak pernah meninggalkan. Kami selalu rela dan tidak pernah bersikap kasar. Maka, berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami milik."
"Wahai Rasulullah, diantara kami ada yang pernah menikah dengan dua, tiga, atau empat laki-laki kemudian meninggal dunia. Dia pun masuk Surga sebagaimana mantan suaminya dulu masuk Surga. Siapakah diantara laki-laki yang akan menjadi suaminya di Surga?" tanya Ummu Salamah lagi.
Beliau Menjawab,"Hai Ummu Salamah, wanita itu disuruh memilih. Dia pun memilih di antara mereka yang baik akhlaknya. Kemudian dia berkata,'Tuhanku, sesungguhnya laki-laki inilah yang paling baik ketika menjadi pendamping hidupku di dunia. Maka, nikahkanlah aku dengannya. 'Hai Ummu Salamah, akhlak yang baik itu akan membawa dua kebaikan, dunia dan akhirat." Dialog tersebut diriwayatkan oleh Imam Thabrani.
diambil dari "Kutunggu Kamu di Pelaminan" Jon Hariyadi
Label: Dari buku |